Senin, 28 April 2014

Antologi puisiku (Ketika Tangan dan Hati Berkata)



JANGAN PERGI

Kepakan sayap kecilmu, mencuri perhatianku
gerak tanganmu, seakan menuntunku untuk mengikutimu

setiap malamku, teringat akan ketulusan matamu
Kau telah mengambil perasaan bingung dalam hatiku

mata ini, selalu mengikuti kemanapun kau melangkah

meski itu diujung dunia, aku akan terus mengikutimu
jangan kau pergi dari pandanganku, meski pagi datang menyapa
karena, cara mu melangkah adalah caraku bermimpi

Nurul Hidayati
Kebumen, Februari 2014















KEINDAHAN YANG BERLALU

Hening dalam kesejukan pagi
Aku berdiri sendiri di atas bumi
Alangkah indahnya ku lihat hari ini
Itulah kuasa sang ilahi
Betapa elok ku pandangi
Betapa segar ku hela nafas ini
Pikiranku terpenuhi imajinasi
Dunia bagai surga tanpa polusi
Ingin ku hentikan waktu yang berputar
Agar keindahan itu tak cepat berlalu
Tapi apalah daya diriku
Aku hanya bisa meratapi itu


Nurul Hidayati
Kebumen, Februari 2014













Bayanganmu
Mencoba menemukanmu, kau yang tidak dapat kulihat lagi
mencoba mendegarmu, kau yang tidak dapat kudengar lagi

Ku hentikan waktu
Ku ingat kembali dirimu

Karena, hanya dengan memikirkanmu, duniaku seketika penuh denganmu
Karena, setiap salju yang turun, adalah air matamu

Dalam setiap lembar memoriku
bayangan dirimu senantiasa mengubahku



Nurul Hidayati
Kebumen, Februari 2014
















Cinta pertama

Kau bagai lilin yang menyala di kegelapan
Menyala di tengah sunyinya hati ini
Menggetarkan berbagai sudut keheningan
Terang...
Itu yang terucap ketika ku melihatmu
Mempesona...
Itu yang terucap ketika ku membayangkan senyum di dirimu
Indah...
Itu yang terucap ketika aku berharap
Beharap bisa berjabat denganmu
Aku tau...
Kau adalah yang pertama
Pertama di hati ini
Cinta pertamaku


Nurul Hidayati
Kebumen, Februari 2013


















Galau

Pagi membuka kelopak mata
Silauan terik mentari menyapa dari peraduannya
Datanglah seribu impian yang menggelora
Menyusup dalam relung hati nan lara
Impian yang kandas mulai bergejolak
          mata ini tak kuasa membendung linangan air mata
          seketika itulah nafas tersesak
          tak kuasa menahan sakit derita
Ingin rasanya mengembalikan mimpi itu
Mengembalikan kegalauan yang berkepanjangan
Mendaur ulang kembali seperti dulu
Inilah galau yang menyusup kehidupan    



Nurul Hidayati
Kebumen, Maret 2014
                              

















CINTA-MU

Cinta itu tak berwarna

ia menjadi jingga sebagai mana kau memaknainya

ia menjadi kuning, biru dan merah

sebagaimana kau menginginkannya

cinta
itu hanyalah kumpulan narasi

tentang kejujuran dan keberanian

tentang kemarahan dan kasih sayang

cinta adalah lukisan yang unik dan tak terkatakan

sebab ia menenggelamkan kita

pada angan dan mimpi yang abadi

dan cintaku padamu

adalah surga yang tak bisa kumasuki

jika tanpamu



Nurul Hidayati
Kebumen, Maret 2014





BERSYUKUR

Dikegelapan malam . .
sepercik bias kasih memancar,
walau jauh samar". .namun
cahaya kasihmu mampu membuat teduh hati luluh,
bunga yang layu kini tlah bersemi kembali
mari kita merenda mimpi
hiasi pelangi hati. . .
derita nestapa,
bergulir bahagia. .
tetap genggam tangan ini . . .
tuk ukir bunga hati
terima kasih tuhan
engkau masih memberikan kesempatan
tuk hidupkan cinta yang tlah lama mati

Nurul Hidayati
Kebumen, Maret 2014

















ANDAI
Andai kejora yang tak bersinar itu milikku,
andai selaput senja yang berbias jingga itu pun milikku,
andai semua garis pelangi itu milikku.
Usah kan kunanti,
riang hati kedalaman sunyi,
karena boleh jadi rinai tak sendiri,
aku belenggu kasih abadi.
Untuk andai terbakar mentari,
hangat di diri lupa disyukuri,
kerontang jiwa penuh angkara,
habisi waktu dengan keluh dan asa


Nurul Hidayati
Kebumen, Maret 2014










Cermin mimpi

Mata terpejam lepas dari kehidupan
Tibalah di alam hayalan
Titik bayang semu mulai menyatu
Berada ditengah ribuan pulau
Raga tidak menyatu lepas landas
Mimpi yang mulai terhempas
Wajah berseri-seri tersipu malu
Itulah cermin mimpi yang berlalu


Nurul Hidayati
Kebumen, Maret 2014

















Sebuah dunia baru

Ku tunjukkan padamu sebuah dunia
Yang bersinar, berkilauan, menawan
Sudut pandang baru yang luar biasa
membumbung tinggi, terguling, bebas tanpa beban
melalui permata angkasa yang tanpa akhir
Sepuluh ribu hal yang harus dilihat
Dengan garis cakrawala baru untuk dikejar
Pemandangan yang tidak dapat dipercaya
Sebuah dunia baru
Disana adalah tempat kita akan berada


Nurul Hidayati
Kebumen, Maret 2014















Galau  2
Ini aku , sudah begitu lama
Ketika air mata jatuh
Ketika aku terus berpikir tentangmu
Bernapas , membuka mataku setiap hari
Hampir tak bisa kulakukan
Aku terus berpegang pada hatiku yang gemetar
Aku hanya bisa merintih


Nurul Hidayati
Kebumen, Maret 2014



















Tanpamu
Tanpamu ...
Aku seperti bintang kesepian yang kehilangan sinarnya dalam kegelapan
Tanpamu
Air mata kebahagiaanku terus-menerus mengalir seperti orang bodoh
Tanpamu
aku seperti bunga yang kehilangan keharumannya
Tanpamu
Aku seperti orang bodoh yang hanya mengerti dirimu
Tanpa dirimu
Aku tidak dapat menjadi diriku tanpamu



Nurul Hidayati
Kebumen, Maret 2014













Dirimu

Di mataku, di pikiranku
Cinta adalah dirimu
Meskipun kita terpisah jauh
Meskipun kita tersembunyi
Cinta adalah dirimu
Kau memenuhi pandanganku
Walau nyatanya kau tak di depanku
Kau memenuhi hatiku
Walau nyatanya kau tak nyata
Meskipun aku tak dapat menangkapmu
Meskipun aku tak dapat memelukmu
Aku berharap...
Cahaya mentari dapat memberitahumu tentang hatiku
Cinta adalah dirimu..



Nurul Hidayati
Kebumen, Maret 2014










KEAGUNGAN TUHAN
Dunia sangat luas tak terkira
Langit panjang membentangi alam
Gunung-gunung yang amat tinggi
Laut yang bergelombang sangat indah
          KeagunganMu begitu dahsyat di bumi ini
          Tanah air sangatlah berarti
          Air mengalir dan bergemercik
Oh Tuhan semesta alam
Kalau bukan Engkau siapa lagi?
Yang mengatur segala apa yang di bumi
Seisi bumi telah engkau ciptakan
          Air hujan yang turun dari langit
Mentari yang menyinari dunia
Dari ufuk timur hingga ke barat
Sungguh begitu besar keagungan Tuhan

Nurul Hidayati
Kebumen, Maret 2014






SEMANGAT

Hijaunya daun memberi kesejukan
Birunya awan itulah kehidupan
Beningnya air adalah kesucian
Inilah roda kehidupan
         Pahitnya hidup jangan dirasakan
         Hilangkanlah sepah kehidupan
         Bangkitlah penghijauan
         Semangatlah mengarungi kehidupan
Gapailah awan yang biru itu
Mulailah telan air putih itu
Nikmati kehidupan dengan semangat
Berjuanglah dan tetap bersemangat


Nurul Hidayati
Kebumen, Maret 2014
















Penyesalan

Melihat langit fajar mendekat
Angin musim gugur berhembus ke jendela
melewati hatiku yang kosong
Aku bersandar pada dinding yang dingin
Berpegang pada ranting yang kaku
Bisikan melewati hatiku
Aku merindukanmu ,
Tapi aku tidak bisa mendekatimu
Aku tak tahu
mungkin aku menyesal meninggalkanmu  


Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014

















Kemanakah engkau

Engkau bagaikan musim gugur nan dingin
Nadi ku ...
Selalu mendebarkan jantung ku
Kemanakah engkau selama ini

Sosok yang begitu istimewa
Wajahmu nan elok dipandang
Senyummu merasuk ke lubuk hatiku
Tuturanmu menyejukan qalbu

Kemanakah engkau
Sukmamu telah menghilang
Hanyalah bayang-bayang
Yang mengendap di khayal ku

Kini hari tiada arti
Minggu tak berarti
Bulan telah mati,
Tahunpun silih berganti
Engkau telah pergi
Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014










Maafkan
Kala hati termenung sepi dunia terasa hampa
Bunga tak akan indah kala layu menyapa
Angin berhembus kesana-kemari tiada arti
Fajar  menyapa penuh mestapa

Namun mendung diatas sana
Menggelapkan segalanya
Kini kehidupan telah redup
Dikala kurun waktu akan cerah

Kehidupan kan tersenyum kembali
Ketika engkau memaafkan kesalahan
Maafkan semua khilaf ini di hati ini
Agar kehidupan menjadi lambang keelokan


Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014

















Gundah
Kau , memberikan cinta  yang begitu besar nan hangat
Pada mataku yang kesepian dan seorang diri
Di bawah sinar matahari cerah
Ketika air bertemu langit 
Orang-orang tertawa dan berjalan
Seperti langit musim gugur yang dingin
Seluruh dunia tampak asing
Aku mencintaimu tapi aku harus meninggalkanmu
Aku mencintaimu tapi aku harus menghapus dirimu
Saat gelap menyapa
Gundah merayuku ...



Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014










Disisimu
Bisikan di pagi hari
dari para kekasih yang tertidur lelap
bergemuruh bagai guntur
seperti yang kulihat di matamu
aku seakan melayang dalam lenganmu
Seakan berjalan dengan jarimu
         
ketika terlalu banyak hal di dunia sana
ketika benyak hal yang bisa kuambil
semua berakhir ketika ku bersamamu
meski kadang sepertinya aku jauh 
jangan kuatirkan di mana aku
karna aku selalu di sisimu

Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014












Ibu
Untukmu ibu
Pengorbananmu sungguh luar biasa
Sembilan bulan aku di kandunganmu
Kasih sayangmu begitu tulus
Tanpa lelah kau berjuang
Membesarkanku

Untukmu ibu
Begitu besar arti dirimu
 ijinkanlah tanganmu kucium
Ijikan aku  bersujud di pangkuanmu
Surga di telapak kakimu
Adalah lambang  mulianya dirimu

Untukmu ibu
Kau cahaya dihidupku
 ku temukan kedamaian dihangat pelukmu
Hanya lewat restumu
Terbuka pintu ke surga untukku
Tiada seorang pun yang dapat menggantimu
                                                                          

                                                                           Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014



Rindu

Sepi ini membangunkanku dari tidur yang melelahkan
Bila memikirkan senyumannya
Senyumanku keluar tanpa aku sadari
Ketika cinta pergi dan musim yang indah datang
Menyisakan kesedihan dan kerinduan pada mu
Sekali lagi aku berjalan di jalan ini di tempat ini
 hari demi hari kujalani hidupku
Air mata keluar tatkala mendengar namamu
Aku tidak bisa bertahan dan tersenyum seperti ini
Sekali lagi aku mencoba memanggil namamu


Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014
















Bertepuk sebelah tangan

Seberkas cahaya yang menghaburkan sinar lain,
Sebuah cahaya yang kuat
bayangmu bagaikan kilatan film
Aku terjebak dalam labirin di antara ilusimu
saat aku merasa bisa meraihmu
Tapi saat kuulurkan tangan ini hanyalah udara hampa yang terasa
Semua terasa berbeda, saat kilauanmu tiba – tiba menghilang
Udara terasa begitu sesak, begitu sulit bagiku untuk bernafas
kuucapkan sesuatu padamu, meski aku yakin kau tidak mendengarnya
Satu – satunya yang tertulis dalam kepalaku hanya dirimu


Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014











Tak jodoh

Saat kau tersenyum padaku
saat itu tornado kuat bergemuruh dalam diriku
Dalam ruangan berkabut
Tatapanku terhalau
saat perlahan kau menatapku
bayangan hitam menyelubungiku
Saat kau hampir berjalan kearahku
Hampir tidaklah cukup
Ini sangat sulit...
Mungkin kita memang tak jodoh

Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014












TAHUKAH KAMU

Setiap lamunan yang terbayang
Tahukah kamu siapa itu?
Impian yang setinggi langit ke tujuh
Tahukah kamu siapa itu?
Sejauh ku memandang dunia
Seluas samudra ku arungi
Sedalam lautan ku selami
Hingga aku tidak bisa merangkai  mimpi
Tak sanggup menelan nafsu makan
Semuanya tidak bisa digapai
Tahukah kamu siapa itu?

Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014








Hujan dan Dirimu
Saat hujan di sore hari, Aku melihatnya
kau yang ku tunggu sejak duluAku
Datanglah di bawah payung ku

Aku telah jatuh cinta
Suara Hujan, mengiringi getaran hati
Hatiku berguncang

Suara di atas payung, Suara hujan, Suara Hatiku
Hujan Cinta sedang jatuh
Aku Cinta Hujan, Aku Cinta Kamu

Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014















AYAH
Ayah...
Ketika ayam berkokok kau membuka kelopak mata
Keteguhanmu membawa semangat yang menyala-nyala
Kaki melangkah jelajahi dunia
Disiulah engkau menghidupi keluarga
          Ayah...
          Semangatmu membara dan membahana
          Demi anak, dan istrimu
          Waktu demi waktu kau tempuh untuknya
          Tiada lelah kaki dan tulangmu
Ayah...
Engkau pahlawan dalam keluargamu
Tulang punggung yang tak pernah rapuh
Pejuang dalam mencari nafkah
Mencukupi kebutuhan keluarga

Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014








SIRNA
Satu demi satu terbuang
Perlahan-lahan ...
Terkikis semakin berkurang
Berulang-ulang . . .
          Aku semakin hilang
          Hilang bentuk, rupa tak nyata
          Jiwa menangis, jasad merintih
          Menatap dunia semakin menghilang
Berjuta kelam menyelimut
Menyatu rasa tak ada daya
Jiwa takkan terikat
Hancur bersama tubuh hinaku
          Dosa demi dosa
          Menyatu cahaya dan kelamnya malam
          Mengisi suramnya jiwa
          Menatap dunia semakin menghilang

Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014




Dirimu di musim dingin
Ketika salju mulai terbang
di atas langit, berasap berasap
kamu datang, Seiring seperti kepingan salju, dan cerah hariku
ada satu hal yang aku butuhkan di hari musim dingin ini
dirimu...
aku harus mendengar suaramu
Dan kehangatan mu perlahan-lahan membungkus hatiku
Lampu yang bersinar padaku, dan itu seperti berlian
Aku berputar, berayun di sekitar seperti berlian

Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014













Musim Semi Ku

Di pagi yang manis
aku rasakan angin yang berhembus
di atas jalan ini
ku rasakan  kesempurnaan sinar matahari yang jatuh di kedua pipiku
Lihatlah kelopak bunga yang berdansa indah
Saat aku berjalan deganmu
Aku akan merasa gila sepanjang hari
Karena kau terus membayangiku
Bagiku..
Kau musim semiku

Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014










Rasa Cinta
Hati yang dipenuhi getaran       
terbungkus dalam bingkisan cantik
Wajah yang selalu tersenyum
Mendekat dengan suara yang lirih
datanglah dengan diam-diam
Aku ingin mengisi dan memenuhi dirimu
dengan rasa cinta nan tulus
Aku akan masuk ke hatimu
dengan senyuman lembut di mataku

Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014











Senyum mu
Berdiri dekatku, lihat ke arahku
Berdiri dekatku, jaga diriku
Dunia menjadi lebih indah
Dipenuhi senyum cerahmu
Dunia menjadi sempurna
Jika kau di sisiku
Ketika hatiku menjadi lebih dekat denganmu
Selamanya senyum menyelimuti dunia


Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014














Permohonan
Mungkin ini adalah sinar matahari
dari hatiku untukmu
Haruskah aku memohon pada awan
untuk turunkan hujan siang ini
agar aku bisa melindungi hatimu yang gersang
bila malam tiba
Aku berjalan, mengikutimu
bersembunyi di balik cahaya bulan
Kan ku ambil senyuman cahaya bintang
dan memberikannya untukmu
tuk sembuhkan gersang hatimu

Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014












Impianku
Aku melihat impian ku yang masih jauh
aku berdiri kosong
Aku berpikir untuk menyerah segalanya, tapi
Aku berdiri lagi
Bahkan saat ini aku melangkah
Hati ku penuh dengan ketakutan
Tak satupun rasa percaya diri bersarang
Tapi, aku melangkah maju perlahan
Ada pukulan tak terbendung
yang menyeret ku ke depan
melangkah maju, menuju
mimpiku yang kan ku temui suatu hari


Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014









KEBAHAGIAN YANG SEMPURNA
Dibalik bunga mawar ini ada satu keindahan didalamnya..
Yang selalu berhiasakan warna di setiap dirina...
Kulihat ketenangan dan kedamaian ketika diriku menatapamu..
Begitupula ketika aku menatapmu..
Hati ini merasakan ada ketenangan yang masuk kedalam hati ini...
Ketika dirimu hadir menempati ruang didalam dadaku..
Tak kurasakan lagi kesepian dan kehampaan didalam diri ini...
Cinta satu kata yang kudapat ketika ia ada didalam hatiku...
Tetaplah kau berada dalam hati ini..
Berikanlah aku kebahagianan yang sempurna....


Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014













Aku
Mungkin aku hanyalah orang bodoh
Mungkin aku juga bukan malaikat
Tapi semua omongan itu tiada artinya
Karena aku adalah aku
Jika aku memang salah
biarlah ini jadi kesalahanku
Apa pentingnya yang mereka katakan
Karena Bagaimanapun
dunia ini juga gila
apa gunanya hiraukan mereka
karena aku adalah aku


Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014









Harapku
perlahan aku melangkah ke arahmu
perlahan aku berada cukup dekat melihatmu 
Tak bisakah kau berada di sisiku?

Saat air mataku berlimpah menjadi sungai
dan seakan menjadi lautan,
Aku takut akan angin yang sunyi, akan menjadi dingin

Kau tak tahu bagaimana angin berhembus
Kau yang tak pernah menjawab pertanyaan
Tak bisakah kau berada di sisiku?


Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014










KERINDUAN
Ingin tahu apakah malam ini sinarmu terang
Bulan yang memberikan kerinduan
Sinarmu menusuk sukma
Begitu indah dipandang mata
Warnamu bak emas yang berkilauan
Sangat elok bentuk dan wujudmu
Diatas langit kau memanggilku
Memberikan sejuta kerinduan yang mendalam
Hanya rindu yang bisa kutempuh
Saat ku menatapmu kau selalu kurindukan

Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014











CINTA KASIH
Hari demi hari ku lalui
Waktupun silih berganti
Wajahmu selalu dalam anganku
Senyumanmu mengusik dalam relung hatiku
Ucapanmu membekas cinta kasih
Kasih sayangmu menguatkan jiwa ini
Cintamu tak lekang oleh waktu
Cinta kasih begitu mendalam dalam kalbu
Ku ingin cinta kasih ini sampai mati
Hingga ajal memisahkan kau dan aku
Cinta kasih yang tersirat amatlah indah
Seindah cinta kasih yang kau tanam


Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014








ISI HATIKU
Di malam hari yang bersinar
Bintang bertaburan di langit
Bulan purnama bersinar dengan indahnya
Namun hatiku tak seperti rembulan
          Ada seburat luka di hati
          Luka yang engkau sakiti
          Walaupun aku harus begini
          Akan ku coba untuk mengerti

Nurul Hidayati
Kebumen, April 2014











FOTOMU
Setiap kutatap fotomu
Kulihat kepingan lukaku
Mengenang sakit masalalu
Foto itu sebagai saksi bisu
Antara kau dan aku

Nurul Hidayati
Kebumen, Mei 2014














BILA HATI RINDU
Kalau hati ini pun rindu
Engkau tumpuan kalbu
Lama kita tak jumpa
Bercanda tawa ria
          Bila hati ini rindu
          Saat bahagia teringat kembali
          Mengapa tak bertemu
          Terpadu untuk bersipu

Nurul Hidayati
Kebumen, Maret 2014











MIMPI HITAM

Duka yang kemarin, 
malam ini tak mengajakku bicara 
ia beku bagai sisa lilin
Serupa pecundang dalam kuda troya 
Sepi itu diam-diam menghitamkan mimpi 
bahkan sebelum Subuh bicara
Kubagi kisahi ini kepada meteor
Di antara rembulan
yg tersembunyi dlm gelap
dan yang kurasa hanyalah
gemerisik angin yg datang dr kejauhan
ke mana kah akan kuwarnai mimpi ini?

Nurul Hidayati
Kebumen, Juni 2014








Semetinya Cinta
Cinta mestinya bagai sepasang sayap
yang membawa kita terbang tinggi.
Cinta mestinya bagai udara
yang membuat kita selalu memiliki harapan.
Tapi cinta juga mestinya bagai lukisan
yang tak kunjung selesai,
dengan begitu kita tak pernah meninggalkannya.

Nurul Hidayati
Kebumen, Juni 2014












BULANKU
Malam belum lagi kehilangan senja
Kau datang menerobos pagar gerbang ini
Rumah impian yang lama terimpikan
Ketika kuterjaga dari lena permainan
Ku lukis parasmu di kanvas kalbuku
Bersama madu
Mencoba kugantung anganku di langit biru
Meraihmu dalam gairah semu
Yang semakin menyatu dalam bidak kayuku
Yang semakin menyatu dalam telaga cintaku
Riak air memantulkan cahayamu
Menamparku dengan keriangan canda
Bintang-bintang pun dibuat tawa
Seraya mengurain benang-benang tahun
Menghitung-hitung antara kau dan aku
Dan kutersadar dalam mimpi yang kelabu
Kau tetap bulanku

Nurul Hidayati
Kebumen, Mei 2014


BIARKAN SEMUA ALAMI

Dirimu adalah dirimu
Bukan dia ataupun aku
Berjalan dan mempunyai bayangan sendiri
Biarkanlah tumbuh kembang secara alami

Jangan mencangkok tunas-tunas lain
Jangan mudah asamu terbang terbawa angin
Tumbuhkanlah tunas-tunasmu sendiri
Lalu mengakarlah kuat kebumi

Erupsi-erupsi dunia yang keras
Justru akan membuat pandanganmu begitu luas
Pagari sayap-sayap jiwa
Dengan kekuatan iman dan ketulusan cinta

Sesuatu yang dipaksakan
Belum tentu membawa kebaikan
Jadi tetaplah menjadi dirimu sendiri
Dan biarkan semua alami

Seperti embun dan sang mentari
Selalu hadir dan memberi kesejukan pagi

Nurul Hidayati
Kebumen, Mei 2014







MAWAR

dalam sedih ku berbunga
nyata sebuah penantianku tuk lukiskan wangi hingga durimu
tersirat surat cinta layaknya paras menggoda
yang itu tak kan tanam luka
yang mungkin satu tangis kan slalu temani
tpi
aku pun sendiriku
slalu dan akan sambut setiap hadirmu
walau hanya sehembus bayang bayang pilu
walau kan hujam jantungku
dengan rindu pesonamu

Nurul Hidayati
Kebumen, Mei 2014

















ULANG TAHUN
di tengah merahnya mega
di dalam sunyinya senja
ku tulis sebuah puisi padamu. .
walau ku tahu tak menarik untukmu 
sejalan berjalanya waktu b
berputarnya bumi
terbenamnya mentari
dan munculnya bulat dimalam hari
bertambah pula usia mu
semoga engkau sehat selalu
selamat ulang tahun sahabatku
karna hanya itu yang dapat ku berikan padamu

Nurul Hidayati
Kebumen, Juli 2013










INGINKU

dalam hening sepiku
tak pernah lupakamu
dalam bisikan do'a
ku selalu sebut namamu
benih cinta yang tertanam di hatiku hanyalah untuk mu
sungguh kumerasa nyaman bila bersamamu
dan
di gairah cinta ini
ku ingin engkau tetap mencintai
dan menjadi milik ku selamanya

Nurul Hidayati
Kebumen, Juni 2014

















UNGKAPAN 

sepi yang beralun bagai irama mengiringi kerinduanku bagai senikata . .
ku bercanda sendirian dengan kerlipan bintang
berbisik sayu di angin lalu
terusiklah hatiku saat berjauhan denganmu
sinar purnama yang melimpah indah
tidak lah seindah budiku. .
harumnya yang sedang mekar
tidak lah seharum dan semekar kasihmu
mahalnya sebutir mutiara yang berkilau
.tidaklah semahal pengorbananku
segalanya begitu berharga
karna engkau telah membuatku bahagia 
dan bila kujauh darimu
semakin ku menyadari bahwa rasa takut slalu menghantui

Nurul Hidayati
Kebumen, Juni 2014







SAHABATKU
Saat aku mulai mengerti tentang hidup
Aku butuh tumpahan rasa
yang sudi menerimaku apa adanya
Saat mata memandang
hingga lelah dan terpejam
segalanya terasa indah
dengan kehadiran seorang sahabat
Saat bahagia aku kan tertawa bersamanya
menjalani hari-hari penuh senyum bersamanya
namun saat terluka
Aku akan berlari dalam gelap
karena aku malu membaginya
dan tak ingin menjadi beban baginya
Meski rapuh aku tak ingin hancur
Aku harus tetap hidup demi semua mimpiku.

Nurul Hidayati
Kebumen, Juni 2014











AKU DAN HUJAN
aku mencintai hujan
dibawanya sehelai pengertian
diselimutinya seribu tanya dalam batin
kukecup jemari rintiknya
saat bergulir di sela kulit wajah
dan berbaur dengan sungai dari pelupuk
aku mencintai hujan
seperti hujan mencintaiku
ada sejuk dalam rinainya


Nurul Hidayati
Kebumen, Juni 2014
















NEGERIKU
Tanahmu menjadi penopang ragaku
Airmu menjadi darah dalam tubuhku
Udaramu menjadi nafasku
semua yang ada padamu menjdai kehidupanku

Negeriku…
Saat ku jauh darimu
Hatiku selalu dihantui rasa rindu
Saat ku kembali padamu
Tak ingin rasanya aku pergi lagi ddarimu

Negeriku
Keelokanmu telah menginspirasi hidupku
Menyulutkan semangat padaku
Tuk terus menjadikanmu yang terbaik dihatiku


Nurul Hidayati
Kebumen, Juni 2014






PENERANGKU
Dalam gulita
Tanganku meraba
Entah kemana
Lalu kau datang
Menyapaku
Lewat sinar terangmu
Menghidupkan segala yang suram
Dalam jiwaku
Dan kuyakin
Kaulah pilihan Tuhan untukku
Keulah Tuhan Penerangku

Nurul Hidayati
Kebumen, Juni 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar